Pemandian Air Terjun Sedudo, Nganjuk Jawa Timur
Lokasi wisata alam ini ramai pengunjung pada bulan Sura (kalender Jawa). Berdasarkan mitos, bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut.
Setiap Tahun Baru Jawa, air terjun Sedudo dipergunakan untuk ritual memandikan arca dalam upacara Parna Prahista, yang kemudian sisa airnya dipercikan untuk keluarga agar mendapat berkah keselamatan dan awet muda.
Hingga kini, pihak Pemerintah Kabupaten Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro. Mengutip Info Wisata Daerah, legenda asal usul air terjun Sedudo bermula pada zaman kerajaan Kediri.
Putri raja yang menderita penyakit aneh, dititipkan untuk berobat di sebuah padepokan yang berada di daerah Pace. Setelah penyakitnya sembuh, kedua putra pemilik padepokan memperebutkan hati putri cantik tersebut.
Karena putri tersebut sudah dijodohkan dengan pria pilihan raja, kedua putra pemilik padepokan itu patah hati dan berubah menjadi pribadi yang tidak santun.
Hal ini membuat ayahnya, pemilik padepokan itu, mengutus kedua anak tersebut untuk bersemedi.
Sebelum bersemedi, kakak beradik ini masing-masing mengucapkan sebuah ikrar. Sang adik tidak akan pernah sopan santun lagi kepada orang lain sedangkan sang kakak akan selalu hidup melajang.
Sang kakak bertapa di sebuah air terjun tertinggi maka dari itu air terjun itu diberi nama air terjun Sedudo yang artinya “Sing mendudo” atau dalam bahasa Indonesia artinya “yang melajang”.
Sedangkan adiknya bertapa di air terjun SingoKromo yang artinya “Sing Ora Kromo” atau dalam bahasa Indonesia artinya “yang tidak memiliki sopan santun”. Letak dari air terjun SingoKromo berada di bawah air Sedudo.
Komentar
