TribrataNewsJatim.com:Tiga pentolan warga yang diamankan pasca unjukrasa di kamp PT BSI yang terletak di Petak 13 Rowo Jambe, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, akhirnya dibebaskan. Pembebasan ini dilakukan aparat Polres Banyuwangi karena tidak cukup bukti.
Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama, pembebasan itu telah terjadi kesepakatan antara warga dan manajemen PT BSI untuk melepas kembali tiga warga yang sempat diamankan. Dan mreka siap mengganti kerusakan yang terjadi di kamp baru PT BSI.
“Mereka sudah dimintai keterangan. Namun bukti-bukti yang mengarah terhadap aksi pengerusakan itu kurang kuat. Warga juga beritikad baik untuk mengganti kerusakan karena sadar peristiwa itu terjadi akibat aksi yang digelar pada Senin (19/10/2015) lalu,” kata Kapolres.
Kepastian pelepasan tiga warga kontra tambang itu sudah dijanjikan AKBP Bastoni Purnama Senin sore saat bertemu dengan Edi Laksono, perwakilan warga, di kantor PT BSI Pulau Merah.
Sore itu Kapolres Banyuwangi tegas akan melepas BD, RK, dan SY bila tidak terbukti bersalah. Keputusan ini disambut baik warga serta salah satu Direktur PT BSI Cahyono Seto yang hadir saat pertemuan di Aula Dirta Brata Polres Banyuwangi, Selasa (20/10/2015).
Menurut Seto, pembebasan itu menjadi kewenangan aparat. “Lanjut atau tidak itu tergantung polisi. Masalah hukum menjadi ranah kewenangan aparat. Masalah kemarin hanya persoalan komunikasi yang kurang intens. Ini yang akan kami bangun bersama warga kontra tambang,” jelasnya.
Sementara Suryanto dari perwakilan warga juga menegaskan, bahwa pihaknya hanya butuh penjelasan tentang kegiatan tambang yang dilakukan PT BSI. Soal demo Senin kemarin meletup karena tidak adanya penjelasan.
“Persoalannya sudah selesai. Warga datang ke Polres Banyuwangi hanya ingin tahu tentang perkembangan kegiatan tambang BSI. Kami hanya butuh sosialisasi,” ujarnya.
Sampai Selasa (20/19/2015), aparat gabungan Brimob dan Sabhara Polres Banyuwangi terus melakukan pengamanan di PT BSI. Sejumlah personil Polsek juga diturunkan untuk membantu pengamanan. (mbah heru)
Foto: Areal yang dijadikan masalah dijaga polisi
Komentar
