Surabayaraya 09/05/16 : Menyikapi Pembongkaran Rumah Perjuangan Bung Tomo/ Rumah Radio Bung Tomo Jl. Manyar 10-12 Surabaya, Aliansi Arek Surabaya menggugat yang diikuti sekitar 100 Orang melaksanakan Aksi dan Penggalangan Tanda Tangan di depan Taman Apsari Surabaya (depan Gedung Grahadi).
Kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 12.30 Wib ini dikordinir oleh Kusnan, Taufik Monyong dan Bambang Sulistomo (Anak Bung Tomo/ Pemerhati Cagar Budaya). Sebelumnya massa aksi sudah berkumpul di Depan Grahadi Jl. Gubernur Suryo Surabaya Sejak 11.00 Wib.
Dalam orasinya Trimuldja menyampaikan beberapa tuntutan yang intinya, Pembongkaran Rumah Perjuangan Bung Tomo merupakan selah satu bangunan bersejarah sehingga melanggar Undang-undang No.11 Tahun 2010. Hukum harus ditegakkan dan pihak yang melakukan pembongkaran harus di proses secara hukum.
Selaku Pemerhati Cagar Budaya Bambang Sulistomo mengatakan bahwa semua pihak seharusnya ikut serta menjaga bangunan cagar budaya, gedung perjuangan jangan dilihat secara sempit tapi lihat dari pejuangannya.
Bagi pelaku pembongkaran bangunan cagar budaya atau bangunan jejak pejuang adalah suatu bentuk penghianatan terhadap perjuangan para pahlawan.
” Kami minta kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki dan mengusut tuntas siapa yang melakukan pembongkaran, siapapun yang terlibat di dalamnya harus di proses secara hukum. Sangat janggal jika pemerintah kota Surabaya tidak tahu kalau rumah yang berada di Jl. Mawar No. 10 – 12 adalah bangunan cagar budaya, itu hanya sebagai bentuk pembohongan publik”, tambah Bambang.
Usai menyampaikan aksinya, sekira pukul 12.00 Wib massa aksi berbondong-bondong menuju Polrestabes Surabaya untuk melakukan pelaporan terhadap pembongkaran bangunan cagar budaya Rumah Perjuangan Bung Tomo/Rumah Radio Bung Tomo.***day
Komentar
