Baca Saja Sejarah

Menakjubkan, Sejarah Benteng Pendem Ngawi

Bacasaja.net – Proses restorasi Benteng Van Den Bosch atau Benteng Pendem di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sudah dimulai sejak 21 Desember 2020.

Bupati Ngawi Ony Anwar mengatakan pembenahan benteng peninggalan Belanda itu kini sudah sepuluh persen. “Ini progres yang baik,” ujar Ony di Ngawi, Sabtu 6 Maret 2021. Restorasi Benteng Pendem dilakukan oleh BUMN PT Nindya Karya dan diperkirakan selesai pada Januari 2023.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini benteng tersebut masih di bawah kelolaan TNI. Kendati demikian, terdapat pembicaraan soal rencana ke depan usai pemugaran dilakukan.

“Bentengnya masih di bawah TNI. Jadi Dinas Pariwisata hanya untuk pemanfaatan ketika sudah selesai dan disepakati menjadi obyek wisata. Tapi belum ada kesepakatan karena prosesnya panjang,” ujar Totok kepada Kompas.com, Jumat (16/4/2021).

Meski sedang direstorasi, namun Totok mengatakan bahwa ada kemungkinan wisatawan tetap bisa ke sana. Namun, kapasitas akan dibatasi. Selain karena pandemi, juga agar kunjungan tidak mengganggu proses pemugaran Benteng Pendem.

Sebelum berkunjung, baik selama maupun sesudah proses pemugaran benteng, ada baiknya kamu mengetahui sejarahnya terlebih dahulu agar pengalaman berkunjung semakin menarik.

Lantas, seperti apa sejarah Benteng Pendem Ngawi dan mengapa bangunan disebut sebagai benteng bersejarah?

Sejarah Benteng Pendem Ngawi

Berdasarkan informasi dalam Kompas.com, Minggu (18/4/2021), Benteng Pendem dibangun oleh seorang arsitek Belanda bernama Jacobus von Dentzsch antara tahun 1839-1845.

Benteng yang letaknya di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi tersebut lokasinya tepat di kawasan pertemuan Bengawan Solo dan Sungai Madiun.

Hal ini membuat benteng yang letaknya di atas lahan seluas 15 hektar tersebut memiliki peran penting bagi Pemerintah Hindia Belanda.

Adapun, peran tersebut berkaitan dengan mengamankan dan menguasai jalur perdagangan para penjajah pada saat itu.

Nama Van den Bosch

Saat dibangun, benteng tersebut diberi nama Van den Bosch yang merupakan nama Gubernur Jenderal ke-43 Hindia Belanda, yakni Johannes Graaf van den Bosch.

Bagian dalam Benteng Van den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi.© Disediakan oleh Kompas.com Bagian dalam Benteng Van den Bosch atau Benteng Pendem Ngawi.

Pada umumnya, benteng dibangun dengan posisi yang lebih tinggi dari daratan atau di wilayah perbukitan. Namun beda halnya dengan Benteng Pendem Ngawi.

Sebab, posisi tanah di sekitarnya lebih tinggi dari posisi bangunan. Posisi inilah yang juga membuat benteng bersejarah tersebut disebut juga dengan Benteng Pendem.

Lokasi yang strategis Benteng Pendem Ngawi

Sebelumnya, dikatakan bahwa Benteng Pendem memiliki lokasi yang strategis lantaran letaknya berada tepat di kawasan pertemuan Bengawan Solo dan Sungai (Bengawan) Madiun.

Dahulu, Bengawan Solo menjadi salah satu jalur transportasi penting yang menghubungkan pesisir utara dengan wilayah pedalaman Pulau Jawa.

Pada saat itu, Van den Bosch melengkapi benteng dengan 250 prajurit bersenjata bedil (senapan) dengan 60 pasukan kavaleri, serta enam meriam api yang diletakkan pada beberapa sudut benteng.

Sementara itu, para prajurit tinggal di kamar-kamar bak asrama di lantai dua benteng. Bagian bawah tanah benteng dijadikan sebagai penjara. Benteng juga dilengkapi gudang amunisi.

Wisata sejarah Benteng Pendem Ngawi

Meski sudah berusia hampir dua abad dan sudah tidak difungsikan sebagai pertahanan, benteng ini masih menjaga eksotismenya.

Kendati demikian, sebagian bangunan sudah tidak utuh lantaran terkena serangan bom pasukan Jepang pada 1942. Lebih lanjut, beberapa bagian dinding pun sudah terlihat kusam.

Akan tetapi, eloknya bangunan khas Eropa tersebut masih dapat dilihat hingga kini oleh wisatawan yang berkunjung.

Komentar

Click to comment
To Top
f8bet 79king tf88 8xbet https://f8bet.bike/ https://f8bet.games/ https://videof8bet.com/