Baca Saja Library

Ruang Paling Sunyi Pada Perang Asimetris

Mengawali catatan ini, ada pertanyaan menggelitik muncul, apakah maksud dari kalimat “fase paling senyap” pada asymmetric warfare atau peperangan nirmiliter (asimetris)?

Poin jawabannya begini, ketika peperangan nirmiliter sudah digelar oleh asing dan tengah berlangsung secara sistematis lagi masif, tetapi objek kolonial —bangsa yang telah dijajah— terlambat menyadari ataupun tidak memahami bahwa telah berlangsung penjajahan di negerinya. Lebih unik lagi, pada sebagaian warga dan elit politik justru membela serta membantu kepentingan kolonialisme berjalan mulus, lancar, serta agar kuku kolonialis semakin kuat tertancap di negerinya sendiri. Itulah inti frasa: “Fase paling senyap dalam asymmetric warfare” pada catatan ini. Dan tampaknya, hal itu telah melanda beberapa negara di Asia Pasifik.

Ketika hari ini, segenap anak bangsa disuguhi berbagai isu hilir yang tak ada hubungan sama sekali dengan hal-hal perlindungan segenap bangsa, atau upaya memajukan kesejahteraan dan tidak berkait sama sekali dengan pencerdasan bangsa yang menjadi KEWAJIBAN negara sesuai bunyi konstitusi (butiran di pembukaan UUD 1945), bahkan beberapa isu malah membelah dan membuat gaduh rakyat.

Dengan demikian, bangsa ini sebenarnya tak sedang digaduhkan oleh isu-isu semata, tetapi tengah digiring pada sebuah tema atau agenda (kolonialis) secara silent. Senyap tanpa desing peluru.

Dan bila jeli mencermati, segenap warga juga tidak hanya disuguhi agenda belaka tetapi justru akan dijerumuskan ke dalam skema kolonialisme yang dapat merampas kehidupan bangsa melalui aneka program biadab namun dijalankan dengan tata cara (seolah-olah) beradab.

Itulah peperangan asimetris yang tengah digelar secara sistematis dan masif oleh kekuatan asing di Bumi Pertiwi. Dan sekali lagi, sebagaian anak bangsa hampir tidak menyadari, bahkan beberapa elit politik terindikasi terpapar virus stockholm syndrome. Virus stockholm ini semacam virus kolonial yang bila menjangkiti siapapun maka mental yang terpapar cenderung bersikap justru membela dan membantu kepentingan asing di negerinya sendiri.

Inilah pembelajaran (geo) politik tingkat dewa di negeri tercinta. Sungguh sayang jika dilewatkan babak demi babak kecuali kita sendiri terpapar virus stockholm syndrome. Mari ditunggu kiprah berbagai pakar yang dimiliki oleh negeri ini guna membuka tabir dimaksud. Entah pakar di bidang politik, pakar hukum tata negara, entah pakar ekonomi, dan pakar lain terkait astagatra, plus pakar sejarah, komunikasi dan pakar transportasi (tiga gatra ini belum masuk/belum ada dalam astagatra).

Retorikanya, kepada siapa mereka —para pakar— akan berdiri dan berpihak?

Dari perspektif asymmetric warfare, hal-hal di atas disebut dengan istilah “fase paling senyap” dalam peperangan nonmiliter yang digelar oleh para adidaya, karena selain hampir tak teraba, juga nyaris tidak terasa. Seolah-olah semua baik-baik saja — tetapi saya yakin dan percaya, bahwa di Bumi Pertiwi masih banyak kembang sore dan bunga-bunga sedap malam yang jeli mengamati. Menunggu momentum-Nya sembari leyeh – leyeh ..
J, 240819

Komentar

Click to comment
To Top
f8bet 79king tf88 8xbet https://f8bet.bike/ https://f8bet.games/ https://videof8bet.com/