TribratanewsJatim.com: Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama menjamin keamanan dan keselamatan 17 orang asal Banyuwangi masuk dalam daftar eks kelompok Gafatar yang berkembang di Kalimantan. Mereka akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing agar bisa menjalani kehidupan yang normal.
“Sebagai warga negara mereka wajib diberi jaminan keamanan. Mereka berhak menempati tanah leluhurnya berasal,” paparnya kepada awak media usai memberi arahan dalam Sarasehan Pendidikan Penanggulangan Narkoba, Terorisme dan Radikalisme di Sekolah yang berlangsung di Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy Genteng, Sabtu siang (23/1/2016).
Ketujuh belas eks anggota Gafatar ini telah tiba di Surabaya usai menjalani evakuasi yang dilakukan pemerintah pusat menggunakan jalur laut. Saat ini mereka sedang menjalani pembekalan selama 4 hari di Surabaya.
“Setelah pembekalan tuntas 17 orang itu akan dikirim ke Banyuwangi. Sebelum pulang ke rumah masing-masing, kami juga akan memberikan pembekalan serupa,” lanjut Kapolres.
Mengenai asal usul desa 17 eks anggota Gafatar itu AKBP Bastoni Purnama tidak merinci. Tapi akurasi data jumlahnya telah diterima dari instansi terkait. Dirinya berharap warga Bumi Blambangan bisa menerima kehadiran eks kelompok Gafatar sehingga bisa menjalani kehidupan yang lebih baik.
“Hidup mereka beberapa pekan belakangan sudah susah. Jangan ditambah payah lagi. Kami harus membantu mereka agar tidak terpengaruh lagi paham radikalisme yang bisa merugikan diri, keluarga maupun masyakarat luas,” harapnya.
Kapolres meyakini warga Banyuwangi memiliki sikap toleran dan persaudaraan yang tinggi. Sifat itu pula yang menjadikan wilayah ini tidak mudah disusupi kelompok radikal. (bwi/mbah heru)
Foto: Kapolres Banyuwangi
Komentar
